Enterprise Resource Planning (ERP)
Perencanaan sumber daya
perusahaan, atau sering disingkat ERP dari istilah bahasa Inggris-nya Enterprise Resource Planning, adalah sistem informasi
yang diperuntukkan bagi perusahan manufaktur maupun jasa yang berperan
mengintegrasikan dan mengotomasikan proses bisnis yang berhubungan dengan aspek
operasi, produksi maupun distribusi di perusahaan bersangkutan (Wikipedia, 2010).
Enterprise Resource Planning merupakan sebuah teknologi sistem informasi yang terintegrasi dan digunakan
oleh manufaktur kelas dunia dalam meningkatkan kinerja perusahaan. ERP adalah
suatu sistem, baik sebagai suatu sistem perencanaan ,maupun sebagai sistem
informasi (Indrajit dan Permono, 2005).
Berikut beberapa contoh
bagus mengenai penerapan ERP di berbagai perusahaan :
- Enterprise Resource Planning
membantu sebuah perusahaan menaikan 20% tingkat penjualannya di tengah
industri yang sedang menurun.
- Enterprise Resource Planning
membantu sebuah perusahaan Fortune 50 dalam mencapai penghematan biaya
yang sangat besar dan mendapatkan keunggulan daya saing yang signifikan.
Berikut ini tahapan
evolusi ERP :
- Tahap I : Material Requirement
Planning (MRP) : Merupakan cikal bakal dari ERP, dengan konsep perencanaan
kebutuhan material.
- Tahap II: Close-Loop MRP :
Merupakan sederetan fungsi dan tidak hanya terbatas pada MRP, terdiri atas
alat bantu penyelesaian masalah prioritas dan adanya rencana yang dapat
diubah atau diganti jika diperlukan.
- Tahap III: Manufakturing
Resource Planning (MRP II) : Merupakan pengembangan dari close-loop MRP
yang ditambahkan 3 elemen yaitu: perencanaan penjualan dan operasi,
antarmuka keuangan dan simulasi analisis dari kebutuhan yang diperlukan
- Tahap IV: Enterprise Resource
Planning : Merupakan perluasan dari MRP II yaitu perluasan pada beberapa
proses bisnis diantaranya integrasi keuangan, rantai pasok dan meliputi
lintas batas fungsi organisasi dan juga perusahaan dengan dilakukan secara
mudah
- Tahap V: Extended ERP (ERP II)
: Merupakan perkembangan dari ERP yang diluncurkan tahun 2000, serta lebih
konflek dari ERP sebelumnya.
Konsep Dasar Enterprise Resource Planning
(ERP)
Berikut ini adalah
konsep dasar tentang Enterprise Resource Planning (ERP), antara lain:
- Perencanaan sumber daya
perusahaan, atau sering disingkat ERP dari istilah bahasa Inggrisnya,
enterprise resource planning, adalah sistem informasi yang
diperuntukkan bagi perusahan manufaktur maupun jasa yang
berperan mengintegrasikan dan mengotomasikan proses bisnis yang
berhubungan dengan aspek
operasi, produksi maupun distribusi di perusahaan
bersangkutan.
- ERP sering disebut sebagai Back
Office System yang mengindikasikan bahwa pelanggan dan publik secara umum
tidak dilibatkan dalam sistem ini. Berbeda dengan Front Office System yang
langsung berurusan dengan pelanggan seperti sistem untuk e-Commerce, Customer
Relationship Management (CRM), e-Government dan lain-lain.
Keuntungan dari implementasi ERP antara lain:
- Integrasi data keuangan. Oleh
karena semua data disimpan secara terpusat, maka para eksekutif perusahaan
memperoleh data yang up-to-date dan dapat mengatur keuangan perusahaan
dengan lebih baik.
- Standarisasi Proses Operasi.
ERP menerapkan sistem yang standar, dimana semua divisi akan menggunakan
sistem dengan cara yang sama. Dengan demikian, operasional perusahaan akan
berjalan dengan lebih efisien dan efektif.
- Standarisasi Data dan
Informasi. Database terpusat yang diterapkan pada ERP, membentuk data yang
standar, sehingga informasi dapat diperoleh dengan mudah dan fleksibel
untuk semua divisi yang ada dalam perusahaan.
Keuntungan diatas adalah
keuntungan yang dapat dirasakan namun tidak dapat diukur. Keberhasilan
implementasi ERP dapat dilihat dengan mengukur tingkat Return on
Investment (ROI), dan komponen lainnya, seperti:
- Pengurangan lead-time
- Peningkatan kontrol keuangan
- Penurunan inventori
- Penurunan tenaga kerja secara
total
- Peningkatan service level
- Peningkatan sales
- Peningkatan kepuasan dan
loyalitas konsumen
- Peningkatan market share
perusahaan
- Pengiriman tepat waktu
- Kinerja pemasok yang lebih baik
- Peningkatan fleksibilitas
- Penggunaan sumber daya yang
lebih baik
Kerugian dan Kelemahan Enterprise Resource Planning (ERP)
Kerugian yang mungkin
terjadi ketika salah menerapkan ERP antara lain adalah:
- Strategi operasi tidak sejalan
dengan business process design dan pengembangannya
- Waktu dan biaya implementasi
yang melebihi anggaran
- Karyawan tidak siap untuk
menerima dan beroperasi dengan sistem yang baru
- Persiapan implementation tidak
dilakukan dengan baik
- Berkurangnya fleksibilitas
sistem setelah menerapkan ERP
Beberapa kelemahan ERP
juga perlu diperhatikan. Kelemahan-kelemahan dari ERP adalah sebagai berikut
(Jogiyanto, 2003) :
- Implementasi ERP sangat sulit
karena penerapannya yang terintegrasi dan organisasi harus merubah cara
mereka berbisnis. Kesulitan penerapan ERP ditambah dengan adanya
resistance to change dari personil yang terkena imbasnya akibat perubahan
proses dari bisnis.
- Biaya implementasi ERP yang
sangat mahal
- Organisasi hanya memikirkan
manfaat yang besar dari penerapan ERP tetapi tidak mempersiapkan
personilnya untuk berubah
- Permasalahan lainnya adalah
pada personil yang tiba-tiba dibebani dengan tanggung jawab yang lebih
besar dengan kesiapan yang kurang baik mental maupun keahliannya.
Sumber : https://anisahsh.wordpress.com/2015/08/22/penjelasan-erp-enterprise-resource-planning/
Komentar
Posting Komentar